Sabtu, 05 November 2011

Tentang Kami

Bekerja sebagai cleaning service
merupakan awal mimpinya
untuk hidup mandiri dan
dapat membiayai kuliah.
Namun, karena
kesibukannya bekerja sebagai cleaning service di
restoran cepat saji tersebut,
Nurul Atik harus mengubur
impiannya dalam-dalam
untuk melanjutkan
pendidikannya. Ia malah membangun sendiri usaha
makanan cepat saji yang
kini sukses. Anda pasti pernah
mendengar ungkapan
"Orang yang bersungguh-
sungguh pasti akan
berhasil". Ungkapan ini
mungkin cocok disematkan bagi seorang Nurul Atik.
Pria asal Jepara ini
menapaki kesuksesan dari
jalan berliku. Mantan cleaning service ini
sekarang memiliki Rocket
Chicken, perusahaan
waralaba di bidang
makanan cepat saji. Kini, ia
memiliki 83 mitra di seluruh Indonesia. Ia mendapat
pembayaran biaya royalti
hingga Rp 100 juta dari para
mitra. Sebelum menjadi Presiden
Direktur Rocket Chicken,
Nurul bekerja sebagai
seorang cleaning service di
California Fried Chicken
(CFC) di Semarang, Jawa Tengah. Dari seorang tukang
bersih-bersih resto cepat
saji, kini dia menjadi bos
resto cepat saji milik
sendiri. Kisah Nurul dalam
menapaki dunia kerja
berawal ketika ia lulus dari
sekolah menengah atas, 20
tahun lalu. Lantaran ingin
meringankan beban orang tua, Nurul pun berencana
melanjutkan kuliah dengan
biaya sendiri. Sempat menganggur selama
setahun mencari pekerjaan,
Nurul akhirnya diterima
bekerja di CFC di Jalan
Pemuda, Semarang. Nurul
bekerja sesuai dengan profesi yang dibutuhkan
pada saat itu, yakni sebagai
cleaning service alias
tukang bersih-bersih, di
restoran cepat saji tersebut. Selama tiga bulan, Nurul
menjadi karyawan dengan
status trainee. Gaji pertama
Nurul sebagai cleaning
service pada saat itu hanya
Rp 35.000 per bulan. Ia harus membagi gaji itu
untuk kebutuhan makan,
indekos, dan biaya
transportasi. Dengan jumlah
gaji yang pas-pasan
tersebut, sering ia harus berutang pada rekan-
rekannya di CFC. Karena kinerjanya yang
bagus, ia kemudian
diangkat menjadi pegawai
tetap. Selang tiga bulan
berjalan, akhirnya Nurul
diangkat menjadi tukang cuci piring selama empat
bulan. Ia cepat bergeser ke posisi
juru masak selama empat
bulan. Karena kinerjanya
semakin hari semakin baik,
Nurul diangkat lagi menjadi
kasir selama enam bulan. Tak hanya sampai di situ,
Nurul lalu naik pangkat
menjadi seorang supervisor
selama satu tahun. Nurul juga mengecap posisi
sebagai asisten manajer
selama dua tahun di
perusahaan yang sama.
Karena kekosongan di
bagian audit, Nurul kemudian menggantikan
posisi tersebut selama tiga
bulan. Tak memerlukan
waktu yang lama, pria yang
kini berusia 42 tahun ini
mengecap posisi manajer areal selama dua tahun. Posisi manajer areal
mengharuskan Nurul
berkeliling dari kota satu ke
kota yang lain untuk
memberikan pelatihan
kepada karyawan- karyawan baru mulai dari
berbagai kota di Jawa
Tengah seperti Semarang,
Magelang, dan Solo, hingga
Yogyakarta. Dengan kesibukannya
bekerja di restoran cepat
saji tersebut, Nurul
mengubur dalam-dalam
impiannya untuk
melanjutkan pendidikan sampai jenjang perguruan
tinggi. "Pada saat menjadi
cleaning service ternyata
jam kerjanya sif sehingga
saya tidak bisa membagi
waktu antara kerja dan keinginan untuk kuliah,"
tutur Nurul. Namun, ia tak putus asa.
Nurul mempunyai jurus jitu
dalam menghadapi
tantangan yang ada di
depan mata. "Setiap
melangkah kita harus memiliki niat yang kuat dan
harus ditekuni," kata Nurul
menandaskan. Ia juga mengungkapkan,
dalam menjalankan segala
kegiatan harus dilandasi
dengan percaya diri dan
semangat. Menurutnya, ia
mendapat banyak pelajaran selama bekerja di restoran
cepat saji CFC. Ia banyak
mendapat ilmu dari rekan-
rekannya yang berkerja di
tempat tersebut, dari mulai
menghargai hidup sampai pada pengelolaan restoran. Pada saat bekerja sebagai
cleaning service di CFC,
Nurul memang tidak
memikirkan jumlah
pendapatan atau gaji yang
ia terima. Ia hanya terus berpikir untuk bekerja
sambil belajar apa saja yang
didapatnya kala itu. Karena keinginan yang kuat
untuk hidup mandiri itu,
Nurul memutuskan mencoba
hidup mandiri dengan niat
mendirikan usaha sendiri.
"Orang tua pun mendukung sepenuhnya apa yang telah
menjadi pilihan saya, hidup
mandiri," papar Nurul. Jiwa wirausaha tidak bisa
dipisahkan dengan sosok
Nurul Atik. Walau sudah
berada pada posisi yang
nyaman di sebuah restoran
cepat saji, Nurul memutuskan membuka
usaha dengan mereknya
sendiri, Rocket Chicken.
Cuma butuh waktu setahun,
restoran yang menjual fried
chicken ini sudah mengembang sampai 83
mitra. Dengan gaji yang pas-pasan
yang ia terima ketika
menjadi cleaning service
membuat Nurul Atik harus
memutar otak agar ia bisa
memenuhi kebutuhan saban bulannya. Tak jarang, ia
harus meminjam uang dari
rekan kerjanya di CFC. Ia
juga kerap meminta
tambahan uang ke
orangtuanya. Untuk menghemat biaya
hidup, Nurul pun harus
mencari tempat indekos
yang jaraknya sekitar 5
kilometer dari tempatnya
bekerja. Tak jarang dengan alasan pengiritan, ia
memilih berjalan kaki
sampai 1 kilometer. "Kalau
sudah lelah, saya baru naik
angkot," ujarnya
mengenang. Kamar indekos Nurul juga
tak kalah memprihatinkan.
Dengan luas 3 meter x 3
meter, kamar sewaan itu
tak dilengkapi dengan kasur
dan perabot lainnya. Kondisi seperti itu dilakoni Nurul
lebih kurang selama lima
bulan, sampai ia mendapat
mes dari kantornya. Buka usaha Seiring karier yang terus
menanjak serta kondisi
ekonomi yang terus
membaik, pada usia 29
tahun Nurul pun
memutuskan menikah dengan Emy Setiawati,
seorang karyawan di
sebuah swalayan di
Yogyakarta, yang baru
dipacarinya dua bulan. "Saat
itu, saya sudah menjadi manajer di CFC Yogya," ujar
Nurul. Meski begitu, gaji yang
diterima Nurul tak mampu
memenuhi kebutuhan
selama satu bulan. Apalagi
menyusul kemudian
pasangan Nurul dan Emy dikaruniai momongan.
Makanya, setelah
melahirkan anak pertama
mereka, Emy membantu
perekonomian keluarga
dengan membuka usaha roti. Meski posisinya cukup baik
di tempat kerjanya,
keinginan Nurul untuk
membuka usaha sendiri
rupanya tak pernah padam.
Puncaknya terjadi ketika krisis keuangan melanda
Tanah Air tahun 1998, Nurul
memutuskan keluar dan
membuat usaha sendiri. Nurul merasa waktu 10
tahun bekerja sudah cukup
untuk berguru di restoran
cepat saji Amerika Serikat
itu. "Saya mantap keluar
karena ingin mandiri," ujarnya. Pada saat yang sama,
seorang kawan mengajak
Nurul membuat restoran
makanan cepat saji yang
mengusung ayam goreng
(fried chicken). Ide tersebut muncul karena pada waktu
itu membuka restoran cepat
saji atau fast food menjadi
tren di kalangan
masyarakat. Berbekal pengalamannya,
Nurul mantap menerima
ajakan temannya. Ia
kemudian bertindak
sebagai pengembang bisnis,
sementara temannya mengurusi permodalan.
Usaha keras mereka
membawa hasil. Bisnis
mereka cepat mengembang.
Saat ini, Nurul telah
memiliki 86 cabang. Seiring berjalannya waktu,
lelaki kelahiran Jepara, 25
Juni 1966, ini kembali
merasa gelisah. Ia tergelitik
mengibarkan bendera usaha
dengan membuat restoran fried chicken sendiri. Kali ini
dengan potensi pasar yang
berbeda dengan usaha
sebelumnya yang menyasar
pasar menengah atas. Pilihannya jatuh ke pasar
menengah bawah. Selain
pasarnya lebih besar,
segmen tersebut juga belum
tersentuh restoran fast food
lokal maupun asing. Pada 21 Februari 2010, Nurul lantas
mendirikan usaha sendiri
dengan nama Rocket
Chicken di Jalan Wolter
Monginsidi, Semarang. Perkembangan bisnisnya ini
di luar perkiraan Nurul.
Antusiasme masyarakat
menyambut bisnis makanan
cepat sajinya sangat cukup
menggembirakan. Baru setahun berjalan, Nurul
memiliki 83 mitra. Dengan
sistem waralaba, Nurul
mengembangkan bisnisnya
tanpa mengeluarkan modal
uang sepeser pun. "Semuanya hanya
didasarkan pada
kepercayaan," ujarnya. Beruntung kebanyakan
mitranya adalah orang-
orang yang mengenal dan
tahu sosok Nurul yang telah
berpengalaman dalam
bisnis ayam krispi ini. "Saya cuma jual nama saja, outlet
awalnya tak punya," papar
Nurul. Bersama mitranya, ayah
tiga anak ini hanya
menekankan agar
menjalankan bisnis dengan
kerja keras, tekun, serta
jujur. Bila itu menjadi landasan, Nurul yakin usaha
mereka akan membawa
amanah. Tak cuma bagi
karyawan, tetapi juga
pemilik usaha franchise
ayam krispi Rocket Chicken.

Dalas Friedchicken

Suga didirikan sekitar tahun 2005 lalu di daerah Perumahan Villa Nusa
Indah-Bekasi, oleh H. Agus Setiawan
dengan mengambil kebalikan nama
pendirinya. Setahun kemudian atas
permitaan banyak pelanggan,
akhirnya Suga membuka cabang - cabang dengan system Franchise. Kini Suga Chicken pun sudah ada di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi
hingga Papua. CITA RASA SUGA SUGA Fried Chicken adalah ayam goreng yang terbuat dari daging
ayam pilihan bermutu tinggi, diolah
secara higienis dengan tepung dan
bumbu-bumbu Resep Asli dari Mr. SUGA yang berkualitas tinggi, sehingga menghasilkan ayam goreng
yang renyah, gurih nikmat dan
bergizi. Suga Chicken menggunakan alat menggoreng "Deep Fryer" sehingga ayam gorengnya menjadi lebih
renyah, selain itu kami juga
menggunakan "Minyak Padat " untuk menggoreng, dimana minyak
padat tersebut mempunyai titik didih
lebih tinggi dari minyak goreng biasa
sehingga tidak lekas rusak dan lebih
menyehatkan. Dan untuk menjaga
agar ayam goreng selalu hangat, kami gunakan "Hot Snack". SUGA Fried Chicken sangat diminati oleh berbagai lapisan masyarakat,
baik orang tua, remaja maupun anak-
anak

KENAPA HARUS SUGA ?? • Bisnis yang dijalankan di bidang
makanan.
• Setiap orang perlu makan.
• Citarasa yang Lezat dan bergizi.
• Harga yang terjangkau.
• Sistem pembayaran cash. • Pangsa pasar yang terus
berkembang.
• Modal Awal yang Terjangkau.
• Pengembalian modal yang cepat.
• Memiliki Prospek yang bagus
karena belum banyak kompetitor. • Sistem yang sederhana dan teruji
sehingga mudah untuk dijalankan VISI DAN MISI SUGAFOOD Visi
"Menjadi Rajanya Ayam di
Indonesia." Misi - Membuka peluang usaha bagi
entrepreneur muda Indonesia
- Menciptakan sebanyak-banyaknya
lapangan kerja
- Membangkitkan tumbuhnya jiwa–
jiwa entrepreneur PAKET INVESTASI SUGA • Paket Silver Investasi Rp 149 Juta • Paket Gold Investasi Rp 189 Juta
INGIN GABUNG DENGAN SUGA ?? Langkah Menjadi Franchisee SUGA : • Hubungi kami via telepon / SMS / email
• Membayar Commitment Fee Rp. 2
Juta
• Mengisi formulir
• Survey Lokasi
• Penandatanganan MOU & pelunasan
• Mengikuti training 2-7 hari
• Grand Opening OUTLET SUGA FRIED CHICKEN 1. Vila Nusa Indah 1 - Bekasi 2. Vila Nusa Indah 2 - Bekasi 3. Bumi Mutiara - Bekasi 4. Arinda - Bintaro 5. Srengseng - Jakbar 6. Tasikmalaya 7. Kelapa Dua - Jakbar 8. Karawang 9. Manado 10. Pekayon - Bekasi 11. Jl. Sasak - Jakbar 12. Bandung 13. Jati Waringin - Pondok Gede 14. Parigi - Sulteng 15. Payakumbuh - Sumbar 16. Graha - Bintaro 17. Bandar Lampung I 18. Cikeas - Gunung Putri 19. Banda Aceh 20. Serpong 21. Cakung 22. Balikpapan 23. Halim-Jaktim 24. Kuningan-Jabar 25. Solo 26. Manokwari - Papua 27. Kp. Baru - Jakbar 28. Mekarsari 29. Pekanbaru 30. Kota Wisata - Cibubur 31. Malinau - Kaltim 32. Condet 33. Sidoarjo 34. Sidrap 35. Aceh Tenggara 36. Jombang-Ciputat 37. Kuningan-Jabar 38. Palu - Sulawesi Tengah 39. Kebon Jeruk (RCTI) 40. Bandar Lampung II 41. Bandar Lampung III 42. Ngaliyan - Semarang 43. Cileungsi - Bekasi 44. Magelang - Jateng 45. Tembalang - Semarang 46. Batang - Jateng 47. Bireun - Aceh 48. Poskemumben - Joglo 49. Malang

Jumat, 04 November 2011

Dalas Friedchicken

DALAS FRIED CHICKEN
Dengan modal ringan Hanya 7
juta Rupiah, Sudah bisa mulai
usaha tanpa harus memulai
dari awal.
Usaha ini sudah siap
dijalankan, Anda tinggal menyiapkan modal usaha ,
benar benar berniat dan
berkeinginan kuat untuk
mandiri belajar berwirausaha
dan berani menghadapi
tantangan, Lokasi usaha yang strategis untuk usaha dan
mempunyai tenaga yang
handal dalam menjalankan
usaha ini.
Usaha ini cocok untuk :
karyawan,
ibu rumah tangga,
pelaku usaha yang ingin
mempunyai usaha baru,
mahasiwa yang ingin belajar
usaha,
yang memang
memiliki tempat strategis BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI : USAHA FRIED CHICKEN
MERUPAKAN USAHA JANGKA
PANJANG SANGAT MUDAH BUKA DI
BERBAGAI TEMPAT PROFITABLE PAKET USAHA DALAS FRIED CHICKEN LENGKAP AKAN ANDA PEROLEH DENGAN HARGA 7 JUTA RUPIAH
1 Unit etalase/konter fried
chicken ukuran 0,7 x 1 x
1,85 Kompor gas high pressure selang gas Regulator high pressure dudukan kompor gas Tabung gas elpiji 12 kg Nampan tempat tiris air Thermometer Dudukan termometer Codet Serokan Toples bumbu untuk stok
tepung Baskom tepung untuk
adukan Saringan tepung untuk
adukan Baskom rendaman bumbu
ayam Baskom kecil butter mix Cool box Kain lap Pemantik Dandang masak Ayam 2 unit SOP masak dan SOP
marketing 6 liter minyak goreng Ayam 5 ekor 300 pcs saos sambal 30 bungkus tepung fried
chicken setara dengan 13 kg
tepung 30 bungkus bumbu rendaman Spanduk ukuran 2 X 1 m Training masak

BUAT YG BERMINAT SILAHKAN HUBUNGI KAMI :
nama : arif hidayatulloh
alamat : kayumanis 5 lama ,jatinegara ,jakarta timur
tlp : 081932240230